Monday, February 19, 2007

Riris


Astaga 19 feb 2007 15.40
Waalaikumsalaam.
Walah kamu kayaknya lagi terguncang makanya kamu bicara soal ambang batas antara hidup dan mati. Kamu bisa aja ngelakoni apa yang kamu mau, meskipun sesungguhnya bukan pilihan rasional bahkan mengandung dosa besar. Masak sih seorang guru kyak kamu terjepit pada masalah intens laten yang bikin kamu depressi? Jangan tunda lagi klo kamu lagi butuh bantuan seorang akhli. Coba konsultasi ke ustadzah atau alim ulama. Buat perbandingan kamu juga konsul ke psikiater. Jangan biarkan dirimu mengambil keputusan yang bakal membahayakan jiwamu dunia akhirat. Okay Ris?
19 feb 2007 13.02

No comments: